Rabu, 29 Oktober 2014

Understanding RC Damper (Part 2)


Hai! Kembali lagi ke bagian kedua. Dan yang ingin saya bahas untuk kali ini adalah seputar kompresi & rebound. Di akhir topik ini, saya ingin anda melontarkan pendapat anda mengenai topik yang dibahas. Tuangkan apa yang anda pikirkan.
Hi! Back to round 2. This time, let's talk about compression & rebound. At the end of this post, i want your participation, shares on what are you thinking about this topic. Don't hesitate to give me your opinion, let's learn together.

Shock pada RC maupun mobil asli itu sama, menggunakan piston dan minyak sebagai medianya. Sewaktu lower arm naik keatas, piston shock juga bergerak menekan minyak ke sil shock. Karena ada tekanan dari piston, minyak akan berpindah melalui lubang yang ada dipiston. Semakin banyak jumlah lubangnya, jumlah minyak yang berpindah semakin cepat, volumenya lebih banyak, dan gerakan piston menjadi lebih ringan, begitu juga sebaliknya.
RC shock and real car shock absorber shares the same method, using piston and oil as medium. When lower arm goes up, piston in shock cylinder pressing the oil against the shock bladder. Since piston pushing to the bladder, some of the oil will escape through orifices in the piston. More orifices, oil transfer will be faster, more volume transfered, and quicker piston movement, vice versa.


Setelah piston mencapai titik kompresi maksimum, piston tersebut harus kembali lagi ke posisi awal, inilah yang disebut dengan rebound. Pada proses rebound, banyak yang mengaitkan dengan penggunaan spring, karena pemahaman umum yang dipakai adalah ketika shock melakukan kompresi, seluruh energi terserap di spring dan ketika spring sudah mencapai batasnya, dia akan mengembalikan seluruh energi yang dia serap dengan melakukan kontraksi atau rebound agar spring kembali ke ukuran awal. Dan bagaimana dengan shock? Shock berfungsi memperlambat momentum dari spring.
After the piston reaching maximum compressing point, it must be return to its intitial position, that is rebound. Common sense used by many RC drifter, that rebound correlates with spring. Whenever shocks compress, its spring does absorb energy from bump, and release the same amount of energy to kick back to it's initial position. And what does shocks do? Just slowing the momentum of the spring.


Sampai titik ini tidak ada yang salah. Tapi, pernahkah anda mendengar istilah full rebound? half rebound? dan no rebound? Saya akan bahas ketiga metode ini di bagian 3. Pertanyaan diskusi kali ini adalah, dari 3 metode itu, mana yang sering anda pakai dan kenapa anda pakai metode itu?
Up to this point, everyone's argument is right. But, have you heard full rebound? half rebound? and no rebound? I will explained it on part 3. Discussion time! From those 3 method, which way you prefer to use and what's your thinking about that method?

Minggu, 26 Oktober 2014

Understanding RC Damper (Part 1)

Peringatan! Posting ini 100% opini saya, kalaupun ada "teori" yang salah mohon maklum. Silahkan kalau mau diskusi, bisa posting di comment box dibawah. Tidak ada yang salah atau benar.
Warning! This post is 100% coming up from my mind so, there is a chance that my "theory" may be wrong. Please do share your thought in the comment box below.


Halo! Kali ini saya mau sharing tentang shock atau biasa disebut damper (wong jowo kenalnya "sekok"). Di mobil asli kita kenal dengan istilah shock breaker. Ada juga shock breaker yang jadi satu dengan spring atau coil, makanya disebut coilover shock (per di atas shock breaker). Di RC (remote control), yang sering kita lihat adalah model coilover.
Hello! This time, i want to shares to you all about shock a.k.a. damper. In real car, we call it shock breaker. The other one is shock breaker with built-in spring a.k.a. coilover shock. Mostly in RC, coilover is the favourite.


Di bagian 1 ini, saya menjelaskan singkat saja mengenai cara kerja shock. Saya rasa sebagian dari anda adalah pemain RC, jadi untuk komponen sudah tentu anda paham sekali (paling tidak pernah merakit atau membongkar minimal sekali). Berangkat dari kesimpulan ini dan mayoritas pembaca blog ini, maka saya tidak perlu menjelaskan kembali komponen-komponennya.
In this part 1, i will briefly explained about basic of how shock works. I think much of you are RC driver and don't need explanation about shock's component (at least, you have had built new shock or re-assembled factory built shock).


Fungsi utama shock adalah meredam getaran yang ditimbulkan dari jalan yang tidak rata. Dalam dunia balap, shock berperan sekali dalam mempengaruhi pengendalian mobil. Bagi sebagian pembalap RC, ada yang mengira fungsi shock kalah penting dari per (spring) yang dipakai. Tidak salah, juga tidak benar.
Mainly, shock are used to dampen (that's why they call it "damper") the shock/vibration coming from imperfect road. In race world, shocks are the major issue to your car handling performances. For some RC racer, they thought that spring is the most important rather than shock. Not 100% wrong, but not 100% correct.


Spring atau per, fungsinya menahan berat mobil dan menjaga postur mobil supaya tetap seimbang, baik kondisi jalan mulus, jalan bergelombang, dan tikungan. Sedangkan shock, fungsinya menstabilkan gerakan mobil dan meredam getaran yang ditimbulkan dari kontak ban dengan permukaan jalan.
Springs handle the weight of the car and keeping the car level in flat roads, uneven roads, and corners. Meanwhile, stabilizing car movement & soften impact from tyres & road surface is what shock breaker do.


Untuk dunia balap mobil RC, fungsinya bertambah. Baik spring dan shock berfungsi menambah mechanical grip dan meningkatkan karakter pengendlian mobil sesuai yang diinginkan. Secara umum, setting spring dan shock harus linear atau berbanding lurus, misal: spring keras identik dengan shock breaker yang keras dan sebaliknya. Prakteknya ada temuan yang menarik sekali untuk dibahas, dan akan saya jelaskan pada postingan berikutnya.
For RC race car, there's more to it. Spring and shock also added mechanical grip and increase car handling characteristic just like the driver want it. Based on theory, spring rate and dampening action must be linear, like harder spring goes for harder dampening action and vice versa.


Jadi, apakah anda masih berpikir spring itu fungsinya lebih penting daripada shock?
So, are you still saying spring setup more important than shock setup?


(ke Part 2)